Cara Ampuh Atasi Wasir Saat Menyusui: Panduan Lengkap & Aman untuk Busui

Table of Contents

Mengatasi Wasir Saat Menyusui: Tips Aman dan Efektif untuk Bunda

Wasir atau hemoroid adalah masalah yang seringkali menghampiri ibu-ibu, apalagi setelah melahirkan dan selama masa menyusui. Sensasi nyeri, gatal, atau bahkan pendarahan di area anus tentu sangat mengganggu aktivitas sehari-hari, terlebih bagi Bunda yang sedang fokus merawat si Kecil. Jangan khawatir, Bunda tidak sendirian! Kondisi ini sangat umum terjadi, dan ada banyak cara aman serta efektif untuk mengatasinya tanpa perlu cemas akan pengaruhnya pada ASI atau bayi.

Kenapa Wasir Sering Muncul Saat Hamil dan Menyusui?

penyebab wasir pada ibu menyusui
Kemunculan wasir pada ibu hamil dan menyusui ini bukannya tanpa alasan, lho. Selama kehamilan, tubuh Bunda mengalami banyak perubahan hormon yang bisa memperlambat kerja usus, sehingga memicu sembelit. Ditambah lagi, ada peningkatan volume darah dan tekanan dari rahim yang membesar pada pembuluh darah di area panggul dan rektum. Semua faktor ini bisa membuat pembuluh darah di sekitar anus membengkak dan membentuk wasir.

Proses persalinan, terutama persalinan normal, juga bisa menjadi pemicu utama. Mengejan dengan kuat saat melahirkan memberikan tekanan luar biasa pada pembuluh darah di rektum, yang seringkali menyebabkan wasir muncul atau memburuk setelah bayi lahir. Nah, di masa menyusui, meskipun tekanan rahim sudah tidak ada, masalah sembelit masih bisa berlanjut. Kurangnya asupan cairan karena fokus menyusui atau perubahan pola makan pasca melahirkan bisa memperparah kondisi ini, membuat Bunda harus mengejan saat BAB dan akhirnya memperburuk wasir.

Mengenal Lebih Dekat Wasir (Hemoroid): Gejala dan Jenisnya

gejala wasir
Sebelum kita membahas solusinya, ada baiknya Bunda tahu dulu apa itu wasir dan bagaimana gejalanya. Wasir atau hemoroid adalah pembengkakan pembuluh darah di sekitar anus atau di rektum bagian bawah. Ibarat varises, tapi ini letaknya di pantat. Wasir bisa dibagi menjadi dua jenis utama, yaitu wasir internal dan wasir eksternal.

Wasir internal biasanya terbentuk di dalam rektum dan mungkin tidak terlihat atau terasa, kecuali jika mereka prolaps (keluar) dari anus. Gejala utamanya seringkali adalah pendarahan tanpa rasa sakit saat buang air besar, terlihat darah merah cerah di feses atau di kertas toilet. Sementara itu, wasir eksternal terletak di bawah kulit sekitar anus. Jenis ini seringkali lebih terasa dan menyakitkan karena area tersebut memiliki banyak ujung saraf. Gejalanya meliputi benjolan yang gatal atau nyeri di dekat anus, rasa sakit saat duduk atau buang air besar, dan bisa juga terjadi pendarahan. Kadang, benjolan wasir eksternal bisa membeku (trombosis) dan terasa sangat nyeri, seperti ada gumpalan darah di dalamnya.

Pilihan Pengobatan Wasir yang Aman untuk Ibu Menyusui

Mengatasi wasir saat menyusui memerlukan pendekatan yang hati-hati, terutama dalam pemilihan obat, agar tidak memengaruhi kualitas ASI dan kesehatan bayi. Untungnya, banyak strategi non-obat yang sangat efektif dan aman untuk Bunda.

Perubahan Gaya Hidup dan Kebiasaan Sehari-hari

Ini adalah langkah pertama dan paling penting yang bisa Bunda lakukan untuk meredakan wasir dan mencegahnya kambuh. Fokus utamanya adalah melancarkan pencernaan dan mengurangi tekanan pada area anus.

1. Perbanyak Asupan Serat

makanan tinggi serat
Serat adalah kunci utama untuk membuat feses menjadi lunak dan mudah dikeluarkan, sehingga mengurangi kebutuhan untuk mengejan. Bunda bisa mendapatkan serat dari berbagai sumber makanan. Usahakan untuk mengonsumsi setidaknya 25-30 gram serat setiap hari.

Berikut beberapa contoh makanan kaya serat yang baik untuk Bunda:

Kelompok Makanan Contoh Makanan
Buah-buahan Apel (dengan kulitnya), pir, pisang, beri (stroberi, rasberi, blueberry), alpukat, jeruk, pepaya.
Sayur-sayuran Brokoli, bayam, wortel, kangkung, sawi, labu, buncis. Pilih sayuran berdaun hijau gelap.
Biji-bijian Utuh Oatmeal, roti gandum utuh, nasi merah, quinoa, sereal gandum utuh.
Kacang-kacangan & Polong-polongan Lentil, buncis, kacang merah, kacang polong, kacang almond, biji chia, biji rami (flaxseed).

Memasukkan berbagai jenis makanan ini ke dalam menu harian Bunda akan sangat membantu melancarkan pencernaan. Mulailah secara bertahap untuk menghindari perut kembung atau gas yang berlebihan.

2. Cukupi Cairan Tubuh

minum air yang cukup
Selain serat, air juga sangat penting untuk membantu melunakkan feses. Dehidrasi bisa menyebabkan feses menjadi keras dan sulit dikeluarkan, yang memperparah wasir. Sebagai ibu menyusui, kebutuhan cairan Bunda akan lebih banyak dari biasanya, sekitar 10-12 gelas air per hari atau setara dengan 2,5 hingga 3 liter.

Pastikan Bunda selalu menyediakan air minum di dekat Bunda, apalagi saat menyusui. Jika bosan dengan air putih, Bunda bisa mencoba infused water dengan irisan buah atau teh herbal dekontaminasi yang aman untuk ibu menyusui, seperti teh jahe atau peppermint. Minum yang cukup tidak hanya membantu mengatasi wasir, tapi juga sangat vital untuk produksi ASI yang optimal.

3. Jangan Menunda BAB & Posisi yang Tepat

posisi bab yang benar
Saat ada dorongan untuk buang air besar, jangan ditunda, ya, Bunda! Menunda-nunda justru membuat feses semakin keras dan sulit dikeluarkan, sehingga membutuhkan lebih banyak tenaga untuk mengejan. Usahakan untuk segera ke toilet saat merasakan sinyal dari tubuh.

Selain itu, posisi saat buang air besar juga berpengaruh. Posisi jongkok adalah yang paling alami dan efektif karena meluruskan saluran pencernaan. Jika Bunda menggunakan toilet duduk, Bunda bisa mencoba meletakkan bangku kecil di bawah kaki Bunda. Posisi ini akan mengangkat lutut Bunda lebih tinggi dari pinggul, meniru posisi jongkok, dan membantu membuka usus besar dengan lebih mudah, mengurangi tekanan saat mengejan.

4. Kompres Dingin

kompres dingin wasir
Untuk meredakan rasa sakit dan bengkak pada wasir eksternal, kompres dingin bisa jadi penyelamat instan. Bunda bisa menggunakan es batu yang dibungkus kain bersih atau gel pack dingin khusus. Tempelkan kompres dingin ini ke area yang sakit selama 10-15 menit, beberapa kali sehari. Sensasi dingin akan membantu menyempitkan pembuluh darah yang membengkak dan memberikan efek mati rasa sementara, sehingga nyeri pun berkurang. Pastikan untuk tidak menempelkan es langsung ke kulit ya, agar tidak terjadi frostbite.

5. Duduk di Air Hangat (Sitz Bath)

sitz bath untuk wasir
Mandi duduk atau sitz bath adalah metode klasik yang sangat efektif untuk meredakan nyeri, gatal, dan peradangan pada wasir. Bunda bisa menggunakan baskom khusus sitz bath yang diletakkan di atas kloset, atau cukup mengisi bak mandi dengan air hangat setinggi beberapa sentimeter. Duduklah di air hangat selama 15-20 menit, 2-3 kali sehari, terutama setelah buang air besar.

Air hangat akan membantu meningkatkan aliran darah ke area tersebut, merelaksasi otot sfingter anus yang tegang, dan mengurangi rasa sakit serta perih. Bunda bisa menambahkan sedikit garam epsom ke dalam air untuk efek relaksasi tambahan, tapi pastikan larut sempurna dan tidak menyebabkan iritasi. Setelah selesai, keringkan area anus dengan lembut menggunakan handuk bersih tanpa digosok.

6. Hindari Duduk Terlalu Lama

hindari duduk terlalu lama
Duduk terlalu lama, terutama di permukaan yang keras, bisa meningkatkan tekanan pada pembuluh darah di sekitar anus dan memperburuk wasir. Jika pekerjaan Bunda menuntut untuk duduk lama, cobalah untuk sering-sering berdiri dan bergerak setiap 30-60 menit.

Saat menyusui, meskipun Bunda harus duduk, usahakan untuk memilih kursi yang nyaman dengan bantal empuk. Bunda juga bisa menggunakan bantal donat atau bantal khusus wasir yang memiliki lubang di tengahnya untuk mengurangi tekanan langsung pada area yang sakit. Fleksibilitas dalam posisi menyusui, kadang sambil berbaring, juga bisa sangat membantu.

7. Jaga Kebersihan Area Anus

menjaga kebersihan anus
Kebersihan area anus sangat penting untuk mencegah infeksi dan iritasi yang bisa memperparah wasir. Setelah buang air besar, bersihkan area anus dengan lembut menggunakan air atau tisu basah tanpa pewangi dan alkohol yang khusus untuk kulit sensitif atau bayi. Hindari menggunakan tisu toilet kering yang kasar, karena bisa menyebabkan gesekan dan iritasi.

Bunda juga bisa mandi secara teratur untuk menjaga kebersihan. Setelah membersihkan, keringkan area dengan menepuk-nepuk lembut menggunakan handuk bersih, jangan digosok. Menjaga area tetap kering dan bersih akan membantu mengurangi gatal dan mencegah pertumbuhan bakteri.

Penggunaan Obat Topikal yang Aman

Penggunaan obat-obatan saat menyusui harus selalu dengan persetujuan dokter atau apoteker. Namun, ada beberapa pilihan topikal (obat oles) yang umumnya dianggap aman karena penyerapan ke dalam aliran darah sangat minimal.

1. Salep atau Krim Wasir

salep wasir aman busui
Banyak salep atau krim wasir yang dijual bebas mengandung bahan-bahan seperti witch hazel, lidokain, atau hidrokortison dosis rendah. Witch hazel adalah astringen alami yang dapat membantu mengurangi bengkak dan gatal. Lidokain adalah anestesi lokal yang memberikan efek mati rasa untuk meredakan nyeri. Hidrokortison adalah kortikosteroid yang mengurangi peradangan.

Namun, untuk ibu menyusui, sangat disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum menggunakan produk yang mengandung hidrokortison atau lidokain. Dokter akan menilai apakah dosis dan durasi penggunaan aman untuk Bunda dan bayi. Salep yang mengandung witch hazel murni umumnya lebih aman dan sering direkomendasikan karena sifatnya yang menenangkan dan anti-inflamasi.

2. Suppositoria

suppositoria wasir aman busui
Suppositoria adalah obat yang dimasukkan ke dalam rektum. Mirip dengan krim, suppositoria juga dapat mengandung bahan aktif seperti astringen atau pelunak feses. Beberapa suppositoria dirancang untuk membantu melunakkan feses agar mudah dikeluarkan, sehingga mengurangi tekanan pada wasir.

Sama halnya dengan salep, Bunda harus berhati-hati dalam memilih suppositoria dan selalu konsultasikan dengan dokter atau apoteker terlebih dahulu. Dokter akan bisa merekomendasikan jenis suppositoria yang paling aman dan efektif untuk kondisi Bunda saat ini, dengan mempertimbangkan aspek menyusui.

Pengobatan Alami Tambahan (dengan Hati-hati)

Beberapa bahan alami juga dikenal memiliki sifat yang membantu meredakan gejala wasir. Meskipun alami, tetap gunakan dengan hati-hati dan perhatikan reaksi kulit Bunda.

1. Lidah Buaya

Lidah buaya dikenal karena sifat anti-inflamasi dan menenangkannya. Bunda bisa mengoleskan gel lidah buaya murni (dari tanaman langsung atau produk kemasan yang 100% murni tanpa tambahan bahan kimia) ke area wasir eksternal. Sensasi dinginnya juga bisa membantu meredakan nyeri dan gatal. Pastikan gel yang digunakan tidak mengandung aditif atau alkohol yang bisa mengiritasi kulit sensitif.

2. Minyak Kelapa

Minyak kelapa murni memiliki sifat anti-inflamasi dan analgesik ringan. Mengoleskan sedikit minyak kelapa murni ke area wasir bisa berfungsi sebagai pelumas, mengurangi gesekan saat buang air besar, dan meredakan iritasi. Minyak kelapa juga dapat membantu melembapkan area yang kering dan gatal.

3. Cuka Apel (diencerkan dengan hati-hati)

obat alami wasir ibu menyusui
Beberapa orang menemukan bahwa cuka apel dapat membantu mengurangi rasa gatal dan bengkak pada wasir eksternal karena sifat astringennya. Namun, sangat penting untuk mengencerkannya terlebih dahulu dengan air (misalnya, 1 sendok makan cuka apel dengan setengah gelas air) sebelum dioleskan dengan kapas ke area yang terkena. Hati-hati, bagi sebagian orang, cuka apel bisa menimbulkan sensasi terbakar atau iritasi, jadi lakukan tes di area kecil kulit terlebih dahulu. Jika terasa perih, segera bilas dan jangan lanjutkan penggunaannya.

Kapan Saatnya Konsultasi ke Dokter?

kapan harus ke dokter karena wasir
Meskipun banyak kasus wasir bisa diatasi dengan perubahan gaya hidup dan perawatan rumahan, ada beberapa kondisi di mana Bunda harus segera berkonsultasi dengan dokter. Jangan tunda untuk mencari bantuan medis jika Bunda mengalami:

  • Pendarahan hebat: Jika ada banyak darah saat buang air besar, atau pendarahan tidak berhenti.
  • Nyeri yang parah dan tidak membaik: Rasa sakit yang sangat mengganggu aktivitas dan tidak mereda dengan perawatan rumahan.
  • Benjolan wasir yang tidak bisa dimasukkan kembali atau sangat nyeri: Ini bisa menjadi tanda wasir trombosis atau prolaps yang parah.
  • Tanda-tanda infeksi: Seperti demam, kemerahan, bengkak, atau keluarnya nanah dari area anus.
  • Gejala yang terus-menerus atau memburuk: Jika wasir tidak membaik dalam seminggu dengan perawatan rumahan, atau justru semakin parah.
  • Perubahan pola BAB yang signifikan: Terutama jika disertai dengan darah di feses atau perubahan warna feses menjadi sangat gelap (hitam pekat), yang bisa menjadi tanda pendarahan lebih tinggi di saluran pencernaan.

Dokter akan bisa mendiagnosis kondisi Bunda dengan tepat dan merekomendasikan pengobatan yang paling aman dan efektif, termasuk obat-obatan yang diresepkan atau prosedur medis jika diperlukan. Jangan pernah merasa malu untuk membicarakan masalah ini dengan profesional kesehatan.

Tips Mencegah Wasir Muncul Kembali

mencegah wasir kambuh
Setelah berhasil mengatasi wasir, tentu Bunda tidak ingin masalah ini kambuh lagi, kan? Pencegahan adalah kunci. Kebiasaan baik yang Bunda terapkan untuk mengatasi wasir juga akan sangat efektif untuk mencegahnya muncul kembali.

  • Pertahankan diet tinggi serat: Jadikan konsumsi buah, sayur, dan biji-bijian utuh sebagai bagian tak terpisahkan dari pola makan Bunda sehari-hari.
  • Minum air yang cukup: Jangan biarkan tubuh dehidrasi. Selalu pastikan Bunda mengonsumsi cairan yang memadai, terutama saat menyusui.
  • Jangan menunda BAB: Segera ke toilet saat merasakan dorongan.
  • Hindari mengejan berlebihan: Biarkan tubuh bekerja secara alami. Jika sulit BAB, perbaiki asupan serat dan cairan, bukan dengan mengejan kuat.
  • Tetap aktif: Meskipun sibuk dengan si Kecil, usahakan untuk tetap bergerak dan jangan duduk atau berdiri terlalu lama dalam satu posisi. Olahraga ringan seperti jalan kaki bisa membantu melancarkan pencernaan.
  • Latihan dasar panggul: Melakukan senam kegel atau latihan dasar panggul secara teratur dapat memperkuat otot-otot di area panggul dan rektum, yang bisa membantu mencegah wasir.
  • Manajemen berat badan: Jika Bunda memiliki berat badan berlebih, mencapai berat badan sehat secara bertahap setelah melahirkan dapat mengurangi tekanan pada pembuluh darah di area panggul.

Fakta Menarik Seputar Wasir pada Ibu Pasca Melahirkan

Wasir pasca melahirkan adalah topik yang seringkali dieksporasi diam-diam oleh para ibu, padahal ini adalah pengalaman umum yang dialami banyak wanita. Sekitar 40-50% wanita hamil mengalami wasir, dan angkanya bisa meningkat setelah melahirkan. Ini menunjukkan betapa normalnya kondisi ini. Jangan pernah merasa aneh atau sendirian!

Menariknya, wasir yang muncul selama kehamilan atau setelah melahirkan seringkali bersifat sementara dan dapat membaik atau hilang sepenuhnya seiring waktu dengan perawatan yang tepat. Banyak ibu yang mengalaminya akan melihat perbaikan signifikan dalam beberapa minggu hingga bulan setelah melahirkan. Namun, faktor-faktor seperti sembelit kronis atau kebiasaan mengejan yang buruk bisa membuatnya kambuh atau bertahan lebih lama. Kesadaran akan gejala dan penyebab serta tindakan preventif yang konsisten adalah kunci untuk menjaga Bunda tetap nyaman dan bebas dari wasir.

Itulah panduan lengkap mengenai cara mengatasi wasir pada ibu menyusui. Ingat ya, Bunda, fokus utama adalah kenyamanan dan keamanan Bunda serta si Kecil. Jangan ragu untuk mencari bantuan medis jika diperlukan.

Bagaimana dengan pengalaman Bunda? Pernahkah mengalami wasir saat menyusui? Tips apa yang paling ampuh menurut Bunda? Yuk, bagikan pengalaman dan pertanyaan Bunda di kolom komentar di bawah ini!

Posting Komentar